KUNINGAN (MASS) – Desa Sayana merupakan desa yang terletak paling ujung dari Kecamatan Jalaksana, meski begitu Desa Sayana punya banyak potensi yang perlu untuk dikembangkan.
Setelah satu bulan lebih kami menjalani Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sayana, setidaknya kami bisa melihat dan mengamati bahwa Desa Sayana bisa menjadi Desa maju dan mandiri dengan potensi berupa pertanian, perkebunan dan obyek wisata.
Salah satu yang menarik perhatian kami adalah pengolahan kopi yang ada di Desa Sayana, karena kopi yang diolah merupakan kopi khas jenis Liberika, Arabika dan Robusta, yang memiliki rasa yang kuat dan khas.
Pengolah kopi tersebut adalah Pak Saprudin atau biasa dipanggil Kang Abi, memulai usaha sejak tahun 2020, awalnya beliau memang mengalami kegagalan hingga 300 Kwintal, tapi berkat usaha dan kerja kerasnya, ia akhirnya menemukan cara yang tepat untuk mengolah kopi.
“Waktu pertama kali mengolah, kopi yang dihasilkan masih bau apek, dan asem, tapi setelah mengetahui cara yang tepat alhamdulilah kopi yang dihasilkan luar biasa,” ucap Kang Abi saat ditemui oleh kami.
Hingga pada tahun 2022 beliau mendapatkan kontrak dari salah satu perusahaan kopi dan memesan 4 Ton Kopi Kering. “4 Ton kopi kering yang dipesan oleh perusahaan itu, berarti kia harus menyediakan 12 Ton kopi basah,” ungkapnya.
Nah 12 Ton Kopi basah itu didapat Kang Abi dari Masyarakat Desa Sayana, yang sebagian besar memiliki Pohon Kopi di Kebunnya, ini tentu menjadi sebuah peluang usaha bagi masyakarat, apalagi ditengah pandemi kemarin, saat hasil panen seperti cengkeh, padi dan lain sebagainya cenderung turun, harga jual kopi tetap stabil, ini tentu membantu masyarakat untuk bisa bangkit dari pandemi.
Namun usaha pengolahan kopi ini masih membutuhkan bantuan, terutama dari pihak pemerintah daerah, dikarenakan peralatan serta modal untuk mengolah kopi tidaklah sedikit, mudah-mudahan pengolahan kopi ini terus bertahan dan bisa membantu perekonomian masyarakat Desa Sayana.***
Penulis : Heldi Mahasiswa STIS Husnul Khotimah