Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Meminimalisir Dampak Lingkungan: Mengatasi Penggunaan Koran di Masjid Syiarul Islam

KUNINGAN (MASS) – Masjid Syiarul Islam Kuningan menjadi salah satu masjid yang ramai dikunjungi jamaah ketika melakukan Sholat Idulfitri. Namun, kebiasaan jemaah menggunakan koran sebagai alas sholat Id menyebabkan dampak serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Selesai sholat Id, seringkali terlihat koran yang berserakan di sekitar masjid Syiarul Islam. Situasi seperti ini bukan hanya merusak pemandangan masjid, tetapi juga akan menyulitkan petugas kebersihan yang harus membersihkan koran-koran tersebut. Menurut data dari Open Data Jabar, jumlah sampah yang ditangani pada 2023 mencapai 30.208 ton/hari, dengan sebagian berasal dari sampah koran.

Penggunaan koran sebagai alas sholat berpotensi memberikan dampak pada kesehatan manusia. Bayangkan betapa banyak koran yang berserakan membuat sekitar masjid terlihat kotor, ini juga akan menyusahkan petugas untuk membersihkannya.

Risnawati, salah satu pengurus GEMMA-SI menyebutkan bahwa masjid ini sebelumnya sudah dibersihkan oleh panitia yang tergabung dari beberapa komunitas. “Kan awalnya juga udah dibersihin dan disterilin sama panitianya, jadi pengennya bersih lagi gitu, dibantu juga oleh polisi tadi malam,” ujarnya.

Lebih buruknya lagi jika sampah koran dibakar akan menghasilkan asap yang beracun dan zat kimia yang berbahaya seperti dioksin yang dapat merusak kesehatan manusia serta lingkungan sekitar.

Dr. Latifa Mirzatika, S.T., M.T., dosen Teknik Lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember, menjelaskan bahwa koran mengandung bahan kimia dari proses produksinya. Saat dibakar, koran melepaskan bahan kimia beracun seperti dioksin ke udara. Dioksin adalah polutan organik persisten yang berbahaya bagi ekosistem dan kesehatan manusia, termasuk meningkatkan risiko kanker.

Beberapa jemaah mengeluhkan kurangnya kesadaraan dari sesama jamaah mengenai penggunaan koran sebagai alas sholat, hal ini terlihat ketika adanya satu keluarga yang turut membereskan koran bekas jemaah lainnya. “Teu taranggung jawab,” kata salah satu ibu jemaah masjid.

Solusi yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan masjid Syiarul Islam dengan bertanggung jawab membawa kembali dan membuang sampah koran ke tempat sampah yang tersedia di sekitar masjid. Hal ini juga membantu mengurangi pekerjaan petugas kebersihan dan pengurus masjid.

Kemudian penggunaan koran ini dapat diganti dengan alas yang dapat digunakan berulang kali, seperti tikar gulung, karpet, dan sejenisnya. Solusi ini dapat mengurangi jumlah sampah koran yang dihasilkan, daya tahan yang lama sehingga digunakan berulang kali, juga memberi kenyamanan bagi jemaah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ani, pengguna tikar gulung menyampaikan “2 tahun terakhir saya pakai tikar gulung buat alas supaya lebih nyaman, kalau pake koran kadang suka basah gitu dan nembus ke sajadah,” sautnya.

Fenomena ini perlu diperhatikan oleh pengurus masjid untuk memberikan edukasi kepada jamaah mengenai penggunaan koran sebagai alat sholat dan dampaknya. Sebelum dimulainya sholat Id, tidak lupa juga mengingatkan jamaah untuk membuang sampah koran yang telah digunakan dan menghimbau jamaah untuk membawa alas yang lebih ramah lingkungan.

Jamaah pun seharusnya menyadari dampak buruk yang akan terjadi dari penggunaan koran. Jamaah harus lebih bertanggung jawab untuk membersihkan dan membuang sampah koran setelah digunakan, hal ini memberikan kenyamanan bagi diri sendiri dan juga orang lain.

Islam juga sudah menekankan bahwa menjaga kebersihan masjid dan lingkungan sekitarnya merupakan sebagian dari iman umat muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda, “kebersihan sebagian dari Iman,” (HR. Muslim).

Mengurangi penggunaan koran sebagai alas sholat di Masjid Syiarul Islam Kuningan merupakan langkah penting untuk menjaga kebersihan lingkungan masjid dan kesehatan masyarakat. Koran dapat menyebabkan masalah kebersihan dan kesehatan, terutama jika dibakar.

Solusi yang dapat dilakukan termasuk mengganti koran dengan alas seperti tikar gulung atau karpet yang dapat digunakan berulang kali, serta memberikan edukasi kepada jemaah tentang dampak penggunaan koran.

Jemaah juga diharapkan bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan masjid dengan membuang sampah koran pada tempatnya. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang menekankan pentingnya kebersihan sebagai bagian dari iman.***

Penulis : Clarissa Zaimatun Rabbani (Mahasiswa Jurnalistik Unpad)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Lantaran habis masa bakti, kepemimpinan PD Salimah (Persaudaraan Muslimah) mengalami pergantian. Posisi ketua yang sebelumnya dijabat Faridha SPdI, kini diserahkan kepada...

Netizen Mass

Malam ini begitu menerawangBagikan gelap tak kunjung terangManakala hati sedang gundah gulanaMenuntun suatu isyarat untuk memenuhiYang dilalui untuk mengetahui Mulailah untuk menjadi akhirAkhirilah untuk...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Cukup membanggakan. Warga Kuningan, Ninin Setianingsih yang menjabat Ketua PD Salimah Kab. Kuningan menjadi salah satu dari 45 penulis Buku Kisah...

Education

KUNINGAN (MASS) – Puluhan sekolah calon penerima penghargaan tingkat daerah (Raksa Buana), tingkat provinsi (Raksa Persada) dan tingkat nasional, dikumpulkan Sabtu (12/6/2021). Mereka diberikan...

Advertisement