KUNINGAN (MASS) – Di era globalisasi saat ini, banyak kalangan anak remaja yang menggunakan bahasa gaul dan parahnya lagi pemakaian Bahasa Indonesia sudah jarang digunakan. Saat ini sudah terdapat beberapa variasi gaya bahasa yang digunakan di lingkungan masyarakat. Adanya variasi gaya bahasa dipicu oleh perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang sangat pesat.
Menurut KBBI edisi keempat, bahasa gaul artinya “dialek Bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk pergaulan”. Sementara “pergaulan” menurut KBBI itu juga artinya “n 1 perihal bergaul; 2 kehidupan bermasyarakat; — memengaruhi kepribadian”.
Artinya, kalau keterangan tentang bahasa gaul itu disesuaikan dengan keterangan tentang arti “pergaulan”, akan berbunyi “dialek bahasa Indonesia nonformal, yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk perihal bergaul; atau untuk kehidupan bermasyarakat.”
Menurut Mulyana (dalam Sari 2015 : 2), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang – orang dari subkultur tertentu.
Terlalu banyaknya pengguna bahasa gaul di kalangan remaja membuat prihatin bangsa ini. Para generasi muda yang diharapkan dapat memajukan bangsa dari segala aspek inilah yang harus menjadi perbaikan bersama.
Setiap generasi akan memiliki ciri khas gaya bahasanya masing – masing. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini sudah mulai tergeser keberadaannya oleh bahasa gaul dan merasa terbiasa menggunakan bahasa gaul.
Bahasa gaul dapat dikatakan sebagai kode – kode tertentu yang hanya dimengerti oleh segelintir orang saja. Bahasa gaul dapat mempersulit penggunaannya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara yang formal.
Sebenarnya, bahasa gaul sudah ada sejak lama, namun penyebutan bahasanya yang berbeda. Awalnya bahasa gaul digunakan oleh kelompok – kelompok tertentu saja, karena tujuan awal adanya bahasa ini agar anggota kelompok tersebut yang mengetahui maknanya.
Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
Berikut dampak positif dan negatif dari penggunaan bahasa gaul:
Dampak Positif
- Remaja lebih kreatif dalam menyampaikan opini yang disampaikan
Di masa globalisasi saat ini, banyak remaja yang menyampaikan opini menggunakan bahasa gaul sehingga banyak dimengerti oleh kalangan masyarakat.
2. Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
Dengan penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja ini lebih menimbulkan Rasa akrab dengan teman sebayanya, karena berkomunikasi akan leluasa dan merasa lebih nyaman.
Dampak negatif
- Bahasa Indonesia akan tergeser oleh bahasa gaul.
Generasi negeri ini, kian tenggelam dengan pudarnya Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin tersingkirkan sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa.
2. Derajat bahasa Indonesia akan turun derajatnya.
Bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan saat berkomunikasi serta hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul itu, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari – hari sehingga bahasa Indonesia dianggap kuno di mata remaja dan juga menurunnya derajat bahasa Indonesia.
3. Bahasa Indonesia akan punah.
Semakin maraknya penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan semakin buruknya kemampuan berbahasa di generasi muda zaman sekarang sehingga suatu saat bahasa Indonesia akan hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang.
4. Remaja menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Dengan menggunakan bahasa gaul, remaja akan sulit mengerti penggunaan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa gaul.
Nah, itu dia dampak positif dan negatif di kalangan remaja saat ini, maka dari itu teman – teman semua bisa lebih baik lagi dalam menggunakan bahasa gaul dan pastinya harus berhati – hati dalam menggunakan bahasa gaul ini agar tidak melupakan bahasa Indonesia ya teman – teman 😉
Penulis : Ani Nuraeni dan Arhaditha Qorina Atikazahra