“You can’t always get what you want. But if you try sometime, you’ll find, you get what you need” – the Rolling Stones.
KUNINGAN (MASS) – Kehadiran gawai terutama dalam bentuk smartphone telah banyak memberikan konstribusi dalam kehidupan sehari-hari, gawai sebagai media pencarian informasi, melakukan interaksi, mendapatkan hiburan, bahkan hingga untuk keperluan kegiatan berbisnis untuk saat ini memang banyak digunakan di kalangan pelaku Usaha.
Akhir-akhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi menjadi begitu dinamis seolah tanpa pernah lelah manusia terus berkreasi dalam menunjukkan kemajuan dalam segala aspek bidang kehidupan, seperti pada era sekarang yang disebut sebagai era kekinian atau modern telah banyak menyebabkan perubahan-perubahan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Pengaruh teknologi menjadikan orang-orang begitu bergantung akan kehadirannya, terlebih setelah kemunculan internet di mana orang-orang dengan mudah memperoleh beragam informasi.
Berbagai macam fitur layanan internet menggunakan fasilitas elektronik gawai seperti smartphone, komputer, laptop, tablet dan e-reader dapat dengan mudah digunakan untuk mengakses informasi-informasi dari segenap penjuru dunia pada saat itu juga. Fenomena yang ada adalah masyarakat mulai bergerak untuk berubah dalam cara pandang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan beralih mengikuti perkembangan zaman, masyarakat lebih menyukai hal-hal praktis tanpa harus menghabiskan tenaga dan materi, fenomena ini sudah merambah jauh sampai ke pelosok desa bukan hanya sekedar terjadi di daerah perkotaan. Kemudahan yang disediakan oleh gawai dengan aneka aplikasi unggulan misalnya media sosial terbukti mampu memangkas jarak dalam distirbusi informasi sehingga gawai seolah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas kehidupan sehari-hari.
Pesatnya perkembangan tehnologi termasuk tehnologi informasi mendorong trend penggunaan gawai semakin meningkat di Indonesia, segenap lapisan masyarakat dari mulai anak- anak, remaja sampai dengan kelompok dewasa terutama, seakan semakin berlomba-lomba agar memiliki produk gawai terbaru dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan informasi yang cepat dan dengan waktu singkat atau orang mengenalnya dengan informasi yang uptodate, dari beragam produk yang beredar di masyarakat, namun yang umum digunakan yaitu bentuk smartphone. Adapun dari berbagai merk paling populer yang ditawarkan saat ini adalah android dan apple. Ketersediaan smartphone dengan fitur internet sebagai jaringan dengan tingkat akses yang mengglobal dan beberapa fasilitas dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan baik dalam dunia bisnis maupun non bisnis. (Irena ANA & R Virianita, 2010: 380).
Kecenderungan pengunaan dan pemanfaatan smartphone sangat mudah untuk dilihat bahwa yang paling aktif dan mudah ditemui pemakaiannya terjadi dikalangan pemuda, pelajar dan mahasiswa. Alasan sebagai alat bantu untuk mendapatkan informasi secara personal, juga digunakan sebagai media interaksi, komunikasi dan networking dengan membentuk grup-grup di antara mereka dengan sesama maupun pihak lainnya, yaitu melalui aplikasi media sosial yang terdapat di dalamnya seperti Facebook, Line, Whatsapp, dan Instagram. Beberapa pelaku usaha diantaranya juga menggunakan dan memanfaatkan media sosial untuk promosi bisnis online.
Motivasi seseorang juga tergantung kepada kekuatan motifnya. Motivasi tentunya sangat berhubungan erat dengan daya dorongan atau energi yang berada pada diri manusia. (TY Sapitri dan J. Hatammimi: 04). Atribut yang menjadi motivasi penduduk dalam berwirausaha terdapat dalam 2 kelompok besar (Endang, 2012: 63-69) pertama; Mandiri secara ekonomi yaitu ketika seseorang mampu memenuhi keinginan dengan baik tanpa harus bergantung kepada orang lain dalam mengambil keputusan bertindak termasuk untuk mencukupi kebutuhannya, kedua; Rasa belum terpuaskannya terhadap hasil yang sudah dimiliki dan keinginan untuk terus berkembang yaitu ketika seseorang merasa kurang puas dengan pekerjaan yang sedang ditekuni saat sekarang, sehingga dapat memicu seseorang untuk merintis usaha sendiri.
Kemudahan yang disediakan dalam layanan yang disediakan oleh internet mondorong bermunculan berbagai jenis usaha baru dengan basic online untuk menawarkan berbagai jenis produk. Bisnis online / online shop adalah yang menjadikan layanan internet sebagai media promosi dan pemasaran bagi produk maupun jasa yang akan diperjualbelikan, tentunya bisnis online hanya bisa diakses dengan menggunakan fitur internet untuk menampilkan katalog berupa tulisan maupun gambar kepada konsumen.
Prinsip bisnis online bersifat mobile di mana setiap pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan bisnis dan konsumennya dapat mengakses darimana dan kapan saja saja, produk atau barang yang diingikan oleh pembeli secara online dengan menggunakan media seperti Smartphone, laptop, notebook, komputer dan lain sebagainya.
KEWIRAUSAHAAN DAN TANTANGAN DIMASA PANDEMIC
Kasus pertama covid-19 diumumkan pada bulan Maret tahun 2020 dan jumlah kasus penderita covid-19 semakin meningkat setiap bulannya. Sejak saat itulah Indonesia mengalami pandemi yang berdampak pada semua aspek kehidupan, tidak hanya bidang kesehatan, tetapi juga bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Hal tersebut memunculkan banyak fenomena sosial di masyarakat, mulai adanya bisnis masker oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab hingga melemahnya kurs rupiah terhadap dolar.
Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan social distancing untuk mengurangi penyebaran covid-19. Aktifitas pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi dilakukan secara daring. Sedangkan dalam bidang ekonomi, aktifitas bisnispun dibatasi hingga para entrepreneur terpaksa menutup usahanya karena penurunan pendapatan yang signifikan dan tidak bisa survive pada situasi dan kondisi tersebut. Hingga saat ini kondisi ekonomi pun belum sepenuhnya stabil, bahkan Indonesia terancam mengalami resesi. Perlu perhatiaan khusus tentang penggunaan sumber daya alam seoptimal mungkin untuk dapat memperbaiki kondisi ekonomi karena adanya pandemi ini.
Entrepreneurship menurut La Hatani adalah kemampuan optimal seseorang untuk mengevaluasi berbagai peluang usaha dengan mengelola sumber daya secara efisien (Roni Afriadi, 2018). Kewirausahaan melekat pada diri manusia, sementara keberadaan manusia di dunia merupakan makhluk utama dan titik sentral berkembangnya peradaban masyarakat. Ada dua faktor yang sangat berperan dalam hal kewirausahaan pertama faktor etos kerja, merupakan salah satu inner dynamic factor (faktor dinamika yang berada dalam diri manusia). Bekerja kegiatan untuk dapat memberikan hasil sesuatu baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Terdapat dua variable yang saling mempengaruhi yaitu manfaat/kegunaan dan produktivitas. Kedua ; kebutuhan hidup, manusia bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup dan keberlangsungan hidupnya. Dari perjalanan tahapan kehidupan manusia, kebutuhan manusia selalu mengalami proses perkembangan dan sangat beragam.
Sagoro (Roni Afriadi, 2018) menegaskan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang dalam menghasilkan barang dan jasa dengan kreativitasnya untuk mencari keuntungan. Artinya, wirausahawan (entrepreneur) adalah mereka yang dinamis dalam mencari perubahan, terus berusaha mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dari perubahan, mampu dengan tetapa berusaha untuk bisa mendapatkan peluang, serta berani mengambil resiko dalam setiap peluang yang di ambil. Wirausahawan selalu mampu menciptakan inovasi (innovative) dengan berbagai proses kreativitasnya untuk bisa menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat, terlebih lagi pada masa pandemic seperti sekarang ini peran dari inovasi wirausahawan jelas sangat dibutuhkan.
Setidaknya diperlukan 5 (lima) hal bagi seorang wirausahawan untuk mampu bertahan pada saat pandemik ini pertama; terus mengamati pergerakan pasar, kedua; mampu membuat rencana yang baik, ketiga; terus meluaskan networking, keempat; terus berinovasi dan kelima; kosisten dalam berusaha.
GAMBARAN PENGGUNAAN HP / GAWAI DI KABUPATEN KUNINGAN
Berikut ini adalah paparan dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2019 & 2020) tentang pemanfaatan tehnologi informasi oleh penduduk. Publikasi terkait dapat di unduh di link https://jabar.bps.go.id pada Publikasi Statsitik Kesejahteraan Rakyat Propinsi Jawa Barat 2019 & 2020.
Resume umum tentang kondisi pemakaian tehnologi informasi di Kabupaten Kuningan selama maa pandemik disbanding dengan tahun sebelumnya (2019) adalah sebagai berikut :
- Pada masa pandemik terjadi peningkatan sebesar 4,37 persen pada penduduk yang menggunakan HP
- Penduduk yang mengakses internet naik sebesar 4,64 persen
- Penggunaan laptop / desktop untuk akses internet naik 4,76 persen
- Penggunaan handphone untuk akses internet naik sebesar 4,44 persen
- Penggunaan internet sebagai alat bisnis / pembelian / penjualan barang dan jasa naik sebesar 5,97 persen.
Artinya peluang peningkatan persentase kenaikan penggunaan internet untuk Pembelian / Penjualan Barang / Jasa dan Hiburan masih sangat mungkin untuk dilakukan terutama dalam hal ini di kabupaten kuningan. Peluangan ini harus dibantu oleh pemangku kebijakan untuk dapat memperluas akses Pembelian / Penjualan Barang / Jasa dan Hiburan menggunakan internet kepada warga di Kabupaten Kuningan. Tersediannya fasilitas dan bantuan dalam bentuk pelatihan alih media dari konvensional ke layanan berbasis internet jelas akan memberikan peluang wirausahawan menjadi lebih mandiri dan suvive di era pandemic seperti sekarang ini.
TREND BISNIS ONLINE DAN TANTANGANNYA
Permasalahan-permasalahan tersebut menuntut para pemangku kepentingan di pusat maupun di daera huntuk bekerja sama demi mempertahankan keberlanjutan UMKM dan melakukan strukturisasi serta revitalisasi setelah pandemic Covid-19 pada sektor UMKM dengan tujuan untuk melahirkan komitmen serta kepercayaan UMKM (Hadi et al, 2020). Inovasi yang tepat dan cepat serta berkelanjutan jelas sangat dibutuhkan untuk menciptakan aktivitas baru untuk tetap bisa memastikan keberlanjutan usahanya. (Septina, 2020). Memanfaatkan kemajuan teknologi seperti pemanfaatan media sosial dan online shop dapat menjadi alternatif solusi dampak keterbatasan usaha akibat pandemik. Pelaku UMKM dihadapkan pada persoalan kehilangan waktu optimal dan kesempatan berusaha yang disebabkan oleh diberlakukannya PSBB (PPKM) dan WFH (Salam, 2020).
Pentingnya manajemen bisnis bagi pelaku bisnis di sektor UMKM dapat dilihat dalam beberapa bidang penguatan manajemen yaitu pemasaran, SDM, keuangan dan operasional (Wahyuni, Endang, dan Wibawani, 2020). Di bidang pemasaran, perlu terus dikembangkan sistem aplikasi pemasaran digital yang user oriented, tepat sasaran dan dapat terdistribusi di kalangan masyarakat luas (Rangkuti, 2013; Tasruddin, 2015). Misalnya dengan menyebar brosur pada lokasi strategis, melakukan promosi melalui radio, Koran, media social seperti Facebook, Instagram, Whatsapp atau jejaring sosial yang lain. Pada bidang penguatan manajemen sumber daya manusia, peningkatan pengetahuan, wawasan dan keterampilan sehingga mampu mengelola usahanya dengan lebih terencana dan terorganisir dengan baik (Sandiasa dan Widnyani, 2017). Penguatan di bidang manajemen keuangan meliputi pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien berkaitan dengan akses modal dan administrasi pembukuan/keuangan (Putri, 2018; Setyawardani et al, 2019). Terakhir, penguatan di bidang manajemen operasional yang mencakup peningkatan kualitas, efesiensi biaya dan sasaran distribusi yang tepat.
Prof. Bambang PS Brodjonegoro,S.E.,M.U.P.,Ph.D., Menteri Riset dan Teknologi Indonesia / Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Indonesia, mengungkapkan setidaknya ada 6 (enam) langkah untuk mengedukasi dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang usaha dengan platform internet berbasi aplikasi dan jaringan.
- Memperbaiki kualitas layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor pendorong pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan lapangan kerja diwaktu yang akan datang.
- Integrasi yang koprehensif tentang riset, desain, dan pengembangan dengan modernisasi pertanian, perdagangan dan sektor produktif lainnya.
- Mendorong pengembangan fintech untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan dukungan konektivitas internet dan penetrasi telepon genggam.
- memperkuat ekosistem inovasi dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, institusi pendidikan, dan komunitas.
- Mendorong kolaborasi dan kerjasama yang baik antar sesame perusahaan rintisan atau startup, mencakup pengembangan lingkungan berusaha, akselerasi, inkubasi hingga model bisnis dan aspek berkelanjutan dari bisnis startup.
Apabila perilaku serta kesadaran masyarakat untuk beralih ke platform digital / online sudah mulai tumbuh dan arah kebijakannya pemerintah pusat juga sudah sangat mendukung, maka peran aktif dari pemangku kebijakan di daerah terkait tumbuh kembangnya perekonomian di daerah masing-masing menjadi rantai yang menghubungkan kesadaran masyarakat dengan arahan kebijakan perekonomian secara nasional tersebut.
Pelatihan digitalisasi perekonomian (bisa dilakukan secara daring) kepada pelaku usaha di daerah dengan apapun alat yang menjadi sarananya menjadi sangat penting untuk disegerakan atau didahulukan, hal ini didasari pada bangkit dan berkembangnya perekonomian di daerah jelas tidak mungkin menunggu selesainya penanganan pandemk Covid-19.
Penulis : ASEP HERMANSYAH, S.ST, Fungsional Statistisi Ahli Muda di BPS Kabupaten Kuningan, Jawa Barat