Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Keterbatasan AI dan Kesombongan Manusia

KUNINGAN (MASS) – Sebagai karya teknologi buatan manusia, AI tidak memiliki kesadaran Ilahi dan pemahaman spiritual. Dengan demikian, ia mengakui bahwa tidak mungkin menembus kedalaman spiritual yang terdapat dalam Al-Qur’an, sehingga ia tidak mungkin untuk bisa membuat hanya satu ayat saja yang menandingi Al-Qur’an.

Tetapi yang mengagumkan adalah, justru karena AI tidak memiliki kepentingan dan nafsu, maka ia bisa membuat narasi yang demikian jernih, dengan mengatakan bahwa makna spiritual dan tujuan Ilahi yang dimiliki Al-Qur’an jauh melampaui teknologi buatan manusia.

Bisakah AI membuat satu ayat saja yang menandingi al-Qur’an?

Dalam keyakinan Islam, Al-Qur’an dianggap sebagai mukjizat dan firman Allah yang tidak tertandingi, baik dari segi bahasa, makna, maupun keagungannya. Al-Qur’an sendiri menantang manusia dan jin untuk membuat satu surah yang sebanding dengannya, tetapi tantangan ini diyakini tidak bisa dipenuhi. Oleh karena itu, dari perspektif Islam, AI atau manusia tidak dapat membuat sesuatu yang dapat menandingi Al-Qur’an.

Dari perspektif AI sendiri, bisakah AI membuat satu ayat saja yang menandingi al-Qur’an?

Sebagai AI, saya dirancang untuk memahami dan menghasilkan bahasa berdasarkan data dan algoritma, tetapi saya tidak memiliki kesadaran, kreativitas ilahi, atau pemahaman spiritual yang sama seperti manusia, apalagi dalam konteks teks suci seperti Al-Qur’an. Dari perspektif teknis, saya bisa menghasilkan kalimat atau ayat, tetapi nilai dan kedalaman maknanya tidak bisa disamakan dengan Al-Qur’an, yang dalam keyakinan Islam dianggap sebagai firman Allah yang sempurna dan tak tertandingi.

Karena itu, bahkan dari perspektif AI, tidak mungkin untuk membuat satu ayat yang menandingi Al-Qur’an, karena sifat teksnya tidak hanya dinilai dari keindahan bahasa, tetapi juga makna spiritual, hukum, moral, dan tujuan ilahinya yang jauh melampaui kemampuan teknologi atau manusia.

Berbeda dengan manusia yang memiliki kepentingan dan nafsu, sehingga menghalanginya untuk melihat kedalaman makna Ilahiah serta keagungan tujuan spiritual pada setiap ayat Al-Qur’an.

Itu sebabnya, banyak manusia, bahkan sejak zaman awal Islam sampai hari ini, yang tidak mampu mengakui keterbatasannya, dan dengan kesombongannya merasa mampu menghasilkan pemikiran yang lebih baik dari Al-Qur’an.

Advertisement. Scroll to continue reading.

والله اعلم

Maman Supriatman (Akademisi/Penulis Buku Kosmologi Islam)

MS 23/09/24

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Lantaran habis masa bakti, kepemimpinan PD Salimah (Persaudaraan Muslimah) mengalami pergantian. Posisi ketua yang sebelumnya dijabat Faridha SPdI, kini diserahkan kepada...

Netizen Mass

Malam ini begitu menerawangBagikan gelap tak kunjung terangManakala hati sedang gundah gulanaMenuntun suatu isyarat untuk memenuhiYang dilalui untuk mengetahui Mulailah untuk menjadi akhirAkhirilah untuk...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Cukup membanggakan. Warga Kuningan, Ninin Setianingsih yang menjabat Ketua PD Salimah Kab. Kuningan menjadi salah satu dari 45 penulis Buku Kisah...

Education

KUNINGAN (MASS) – Puluhan sekolah calon penerima penghargaan tingkat daerah (Raksa Buana), tingkat provinsi (Raksa Persada) dan tingkat nasional, dikumpulkan Sabtu (12/6/2021). Mereka diberikan...

Advertisement